”Kapan suamimu pulang, Tan?” bisikku letih kepadanya, sejenak setelah hampir sekitar kurang lebih satu jam aku menggeluti dan menyetubuhinya sebanyak dua kali. Kami berbaring kelelahan di atas kasur kamarnya. Kuelus-elus mesra bukit payudaranya yang membusung indah dan sedikit basah berkeringat sehabis kusenggamai. Begitu bulat dan montok bukit payudara wanita cantik itu. Kucubit gemas berulang
No comments:
Post a Comment