Satu jam berikutnya berlalu dalam kabut kebingungan. Aku masih berada di kamar mandi, merenungkan apa yang baru saja terjadi. Penisku setengah tegak, sementara air mengalir membasuhnya. Nuansa tubuh molek Dhini, juga kehangatan kulitnya yang sungguh halus, membuatku menikmati setiap detik pengalaman bersamanya. Ingin aku terus menyentuhnya, membelai tubuhnya, menempatkan lidahku di mulutnya dan
No comments:
Post a Comment